Kamis, 20 Oktober 2016

KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan atau entrepreneurship berasal dari bahasa Perancis yaitu Perantara. Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.
Terdapat Tiga jenis perilaku wirausaha, yang pertama adalah wirausaha yang memiliki inisiatif yang berarti memiliki pola pikir yang luas dan kreatif serta suatu tekad yang bulat ingin berwirausaha. Kedua yaitu wirausaha yang mengorganisir mekanisme sosial dan ekonomi untuk menghasilkan sesuatu, artinya seorang wirausaha harus mampu merubah semua faktor yang mempengaruhi dalam kelangsungan usahanya secara praktis untuk menunjang kelancaran usahanya. Ketiga yaitu wirausaha yang menerima resiko atau kegagalan yaitu seorang wirausaha yang bisa menerima segala resiko dalam menjalankan usahanya yaitu suatu kegagalan dalam usahanya.
Wirausahawan dunia modern muncul pertama kali di Inggris pada masa revolusi pada akhir abad ke-18, dimana masa tersebut merupakan era produksi dengan menggunakan mesin yang diawali dengan penemuan mesin uap oleh James Watt, mesin pemintal benang oleh Richard Arkwright, dan lain-lain. Kunci penting dari seorang wirausahawan adalah inovasi, keberhasilan dibuktikan dengan adanya nilai pengerjaan sesuatu yang baru dan berguna atau mengerjakan sesuatu yang lama dengan cara baru dan lebih baik. Inovasi merupakan proses yang berkesinambungan jika perusahaan ingin berumur panjang. Karakteristik wirausahawan menurut McClelland antara lain sebagai berikut:
1.      Keinginan untuk berprestasi, merupakan penggerak psikologis utama yang biasanya diidentifikasikan sebagai n Ach. Kebutuhan ini diidentifikasikan sebagai keinginan atau dorongan dalam diri yang memotivasi perilaku ke arah pencapaian tujuan.
2.      Keinginan untuk bertanggung jawab, dengan memilih menggunakan sumber daya sendiri dengan cara bekerja sendiri untuk mencapai tujuan dan bertanggung jawab sendiri terhadap hasil yang dicapai.
3.      Preferensi kepada resiko-resiko menengah, dengan memilih untuk menetapkan tujuan yang membutuhkan tingkat kinerja yang tinggi.
4.      Persepsi kepada kemungkinan berhasil, yaitu keyakinan pada kemampuan untuk mencapai keberhasilan dengan mempelajari dan menilai fakta-fakta.
5.      Rangsangan oleh umpan balik, yaitu ingin tahu bagaimana hal yang dikerjakan, apakah umpan baliknya baik atau buruk.
6.      Aktivitas energik, wirausahawan menunjukkan energi yang jauh lebih tinggi dengan bersifat aktif dan mempunyai proporsi waktu yang besar.
7.      Orientasi ke masa depan, yaitu melakukan perencanaan dan berfikir ke depan.
8.      Keterampilan dalam pengorganisasian, dengan menunjukkan keterampilan dalam mengorganisasi kerja dan orang-orang dalam mencapai tujuan.
9.      Sikap terhadap uang, dimana keuntungan finansial adalah nomor dua dibandingkan arti penting dari prestasi kerja mereka.
Wirausahawan yang akan memulai bisnis baru dapat menilai tingkat n Ach, dengan begitu akan timbul rasa percaya diri terhadap kemampuan diri untuk berhasil. Karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi antara lain sebagai berikut:
1.      Kemampuan inovatif, dengan pencarian kesempatan untuk perbaikan barang dan jasa yang ada, menciptakan yang baru, atau mengkombinasikannya.
2.      Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity), merupakan kemampuan untuk berhubungan dengan hal yang tidak terstruktur dan tidak bisa diprediksi.
3.      Keinginan untuk berprestasi, dengan tanda tidak mengenal menyerah dalam mencapai tujuan.
4.      Kemampuan perencanaan realistis, dengan menentapkan tujuan yang menantang dan bisa diterapkan.
5.      Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan, dengan memotovasi untuk mengarahkan tenaga dan rekan kerja ke arah tujuan yang ditetapkan.
6.      Obyektivitas, yaitu mengarahkan pemikiran dan aktivitas dengan cara pragmatis.
7.      Tanggung jawab pribadi, yaitu menetapkan tujuan sendiri dan memutuskan bagaimana mencapai tujuan tersebut dengan kemampuan diri sendiri.
8.      Kemampuan beradaptasi, yaitu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
9.      Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator, dengan mempunyai kemampuan mengorganisasi dan administrasi dalam mengidentifikasi dan mengelompokkan orang-orang berbakat untuk mencapai tujuan.
McClelland mengemukakan tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi. Kebutuhan tersebut adalah kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), kebutuhan berafiliasi (n Afill), dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow). Contoh dari kebutuhan untuk berprestasi adalah keinginan untuk menang dalam suatu kompetisi dan keberhasilan melalui keterampilan diri. Contoh dari kebutuhan berafiliasi adalah kebutuhan untuk membentuk hubungan yang hangat dan bersahabat dengan orang lain, serta keinginan untuk diterima dan disukai. Contoh dari kebutuhan untuk berkuasa adalah keinginan untuk mempengaruhi orang lain, keinginan untuk mendominasi, serta keinginan untuk meyakinkan orang lain tentang kebenaran dari superioritas orang lain.
Terdapat banyak peluang di dalam mengidentifikasi hal baru dan lebih baik untuk dikerjakan. Hal tersebut dapat didukung dengan menelusuri sumber gagasan. Sumber-sumber gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru antara lain sebagai berikut:
1.      Kebutuhan akan sumber penemuan, contohnya yaitu metode irigasi yang dikembangkan di daerah yang kekurangan air dan memiliki harga yang tinggi untuk membeli air.
2.      Hobi atau kesenangan pribadi, contohnya yaitu kesenangan membuat kue dan roti dapat melahirkan usaha toko kue dan roti.
3.      Mengamati kecenderungan-kecenderungan, contohnya yaitu pengamatan terhadap mode pakaian yang akan menciptakan usaha butik atau perancangan mode pakaian.
4.      Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada, contohnya yaitu menciptakan kunci motor anti maling melalui pengamatan terhadap kelemahan kunci motor yang sudah ada sebelumnya.
5.      Mengapa tidak terdapat….? Contohnya yaitu membuat cairan penghapus tinta akibat tidak ada alat yang dapat digunakan untuk mengahapus tinta.
6.      Kegunaan lain dari barang-barang biasa, contohnya yaitu produk bedak yang ditambahkan kandungan alas bedak, sehingga tidak perlu membeli alas bedak untuk melengkapi make up kecantikan.
7.      Pemanfaat produk dari perusahaan lain, contohnya yaitu pekerjaan jasa ketik yang dilakukan sebagai sampingan, kemudian menghasilkan keuntungan yang besar, sehingga wirausahawan tersebut memutuskan untuk mengembangkan usahanya dengan membuka biro pengetikan.
Terdapat beberapa unsur pada analisa pulang pokok yaitu:
1.      Biaya tetap adalah pengeluaran yang diadakan oleh organisasi tanpa melihat jumlah produk yang dihasilkan. Contoh dari biaya tetap adalah pajak tanah, pemeliharaan bangunan, pengeluaran untuk bunga pada uang yang dipinjam untuk membiayai pembelian peralatan.
2.      Biaya variabel adalah pengeluaran yang berfluktuasi dengan jumlah produk yang dihasilkan. Contoh dari biaya variabel adalah biaya pembungkusan produk, biaya bahan yang dibutuhkan untuk membuat produk, biaya yang berkaitan dengan pembungkusan produk untuk dikapalkan.
3.      Biaya total adalah jumlah total biaya tetap dan biaya variabel yang berkaitan dengan produksi.
4.      Pendapatan total adalah semua nilai rupiah penjualan yang terakumulasi dari penjualan produk. Sesungguhnya pendapatan total meningkat ketika lebih banyak produk yang terjual.
5.      Keuntungan didefinisikan sebagai jumlah pendapatan total yang melebihi biaya total dari produksi barang yang dijual.
6.      Kerugian adalah jumlah biaya total produksi barang yang melebihi pendapatan total yang diperoleh dari penjualan barang tersebut.
7.      Titik pulang pokok didefinisikan sebagai situasi di mana pendapatan total organisasi sama dengan biaya totalnya. organisasi hanya memperoleh pendapatan yang hanya cukup untuk menutupi biaya-biayanya. Perusahaan tidak mendapatkan keuntungan maupun tidak mengalami kerugian.
Waralaba atau Franchising (dari bahasa Perancis untuk kejujuran atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
Jenis-jenis dari waralaba yaitu waralaba luar negeri dan waralaba dalam negeri. Pemasaran langsung adalah proses penyampaian pesan maupun produk kepada pelanggan melalui berbagai medin, seperti media cetak, media komunikasi, media elektronik, media online, dll. Teknik alternatifnya yaitu:
1)  Periklanan terklarifikasi,
2)  Periklanan display,
3)  Kiriman pos langsung,
4)  Katalog penjualan,
5)  Pemasaran tanggapan langsung media.
Pembagian dalam bentuk-bentuk kepemilikan diantaranya yaitu:
1)  Kepemilikan perseorangan, dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang, sehingga laba yang diterima tidak perlu dibagi-bagi,
2)  Kepemilikan kongsi, dimiliki dan dijalankan oleh 2 orang atau lebih, kepemilikan bersama atas harta, umur perusahaan terbatas, adanya pembagian laba,
3)  Perusahaan perseroan, perusahaan yang memiliki badan hukum, kewajiban pemilik saham terbatas pada jumlah saham yang dimilikinya, kepemilikan perusahaan dapat berpindah tangan, eksistensi relatif stabil.
Sumber Daya Manusia merupakan individu-individu dalam organisasi kerwirausahaan yang dapat memberikan kontribusi atau sumbangan yang berharga berupa peroduktivitas dari posisi yang mereka pegang untuk mencapai tujuan sistem organisasi kewirausahaan. Tugas penyediaan sumber daya manusia yang semestinya adalah sangat penting bagi wiraswastawan. Produktivitas pada semua organisasi kewiraswastaan ditentukan oleh bagaimana sumber daya manusia berinteraksi dan bergabung untuk menggunakan sumber daya system manajemen. Faktor-faktor seperti latar belakang, umur, pengalaman yang berhubungan dengan jabatan, dan tingkat pendidikan formal kesemuanya mempunyai peranan di dalam menentukan tingkat ketepatan posisi individu-individu pada organisasi kewiraswastaan. Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia:
1.        Perekrutan karyawan
Penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam menyediakan sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali terdapat posisi yang kosong.
2.        Seleksi calon karyawan
Seleksi tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari mana seseorang akhirnya akan disewa.
3.        Pelatihan karyawan
Pelatihan karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada karyawannya.
4.        Penilaian hasil kerja
Penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.
Sumber dari dalam organisasi antara lain sebagai berikut:
1.        Karier
Karir pekerjaan dari seorang karyawannya yang begitu meningkat, memungkinkan karyawan tersebut akan mengisi posisi yang kosong.
2.        Promosi jabatan
Promosi dari dalam biasanya mempunyai keuntungan membangun moral, mendorong karyawan untuk bekerja lebih keras dengan harapan akan mendapatkan promosi, dan membuat individu cendrung tinggal dengan organisasi kewiraswastaan tertentu karena kemungkinan promosi di masa depan.
3.        Rotasi jabatan
Rotasi jabatan bisa dilakukan apabila itu diperlukan untuk kepentingan perusahaan.
Sumber dari luar organisasi antara lain sebagai berikut:
1.        Para pesaing
Satu sumber eksternal sumber daya manusia yang umumnya terbuka adalah organisasi kewiraswastaan pesaing. Karena terdapat beberapa keuntungan membajak sumber daya manusia dari pesaing, tipe pembajakan ini telah menjadi praktek yang umum. Diantara keuntungan-keuntungannya adalah pesaing akan harus membayar pelatihan individu sampai saat penyewaan, organisasi kewiraswastaan pesaing mungkin akan agak diperlemah dengan kehilangan individu, dan sekali disewa, individu menjadi sumber informasi yang berharga mengenai bagaimana cara terbaik bersaing dengan bekas organisasinya.
2.        Badan/agen penempatan kerja
Suatu agen penempatan kerja adalah suatu organisasi yang mengkhususkan diri di dalam menyesuaikan individu dengan organisasi. Agen-agen tersebut membantu orang-orang untuk menemukan pekerjaan dan organisasi yang memerlukan tenaga kerja.
3.        Lembaga pendidikan
Beberapa wiraswastawan pergi secara langsung ke perguruan tinggi untuk mewawancarai mahasiswa-mahasiswa yang mendekati kelulusan. Sekolah bisnis, sekolah teknik, sekolah seni, dan lain-lain mempunyai sumber daya manusia yang agak berbeda untuk ditawarkan. Usaha penarikan tenaga kerja hendaknya dipusatkan pada sekolah-sekolah dengan kemungkinan tertinggi untuk menyediakan sumber daya manusia semestinya bagi posisi lowong.
4.        Media informasi
Mungkin sumber tenaga kerja manusia yang potensial yang paling luas adalah pembaca dari publikasi-publikasi tertentu. Untuk bisa menemukan sumber ini, wiraswastawan bisa memasang iklan pada media masa. Iklan tersebut hendaknya menguraikan posisi yang lowong secara mendetail dan mengumumkan bahwa organisasi kewiraswastaan menerima lamaran dari individu yang memiliki kualifikasi. Tipe posisi yang hendak diisi menentukan tipe publikasi di mana suatu iklan hendak dipasang.
Seleksi adalah pemilihan individu untuk disewa dari semua individu-individu yang telah direkrut. Tahap-Tahap Proses Seleksi antara lain sebagi berikut:
1.        Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
2.        Wawancara Pendahuluan
3.        Tes Kecerdasan (intelegence)
4.        Tes Bakat (Aptitude)
5.        Tes Kepribadian (Personality)
6.        Rujukan Prestasi (Performance References)
7.        Wawancara Dianostik
8.        Pemeriksaan Kesehatan

9.        Penilaian Pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar