Kewirausahaan atau
entrepreneurship berasal dari bahasa Perancis yaitu Perantara. Kewirausahaan
adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha
dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang
menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.
Terdapat Tiga jenis perilaku wirausaha, yang pertama adalah wirausaha yang memiliki
inisiatif yang berarti memiliki pola
pikir yang luas dan kreatif serta suatu tekad yang bulat ingin berwirausaha. Kedua yaitu wirausaha yang mengorganisir
mekanisme sosial dan ekonomi untuk menghasilkan sesuatu, artinya seorang wirausaha harus mampu merubah semua faktor yang
mempengaruhi dalam kelangsungan usahanya secara praktis untuk menunjang
kelancaran usahanya. Ketiga yaitu wirausaha yang menerima resiko atau kegagalan yaitu seorang wirausaha yang bisa menerima segala resiko dalam menjalankan
usahanya yaitu suatu kegagalan dalam usahanya.
Wirausahawan dunia
modern muncul pertama kali di Inggris pada masa revolusi pada akhir abad ke-18,
dimana masa tersebut merupakan era produksi dengan menggunakan mesin yang
diawali dengan penemuan mesin uap oleh James Watt, mesin pemintal benang oleh
Richard Arkwright, dan lain-lain. Kunci penting dari seorang wirausahawan
adalah inovasi, keberhasilan dibuktikan dengan adanya nilai pengerjaan sesuatu
yang baru dan berguna atau mengerjakan sesuatu yang lama dengan cara baru dan
lebih baik. Inovasi merupakan proses yang berkesinambungan jika perusahaan
ingin berumur panjang. Karakteristik wirausahawan menurut McClelland antara
lain sebagai berikut:
1.
Keinginan untuk berprestasi, merupakan
penggerak psikologis utama yang biasanya diidentifikasikan sebagai n Ach.
Kebutuhan ini diidentifikasikan sebagai keinginan atau dorongan dalam diri yang
memotivasi perilaku ke arah pencapaian tujuan.
2. Keinginan
untuk bertanggung jawab, dengan memilih menggunakan sumber daya sendiri dengan
cara bekerja sendiri untuk mencapai tujuan dan bertanggung jawab sendiri
terhadap hasil yang dicapai.
3. Preferensi
kepada resiko-resiko menengah, dengan memilih untuk menetapkan tujuan yang
membutuhkan tingkat kinerja yang tinggi.
4. Persepsi
kepada kemungkinan berhasil, yaitu keyakinan pada kemampuan untuk mencapai
keberhasilan dengan mempelajari dan menilai fakta-fakta.
5. Rangsangan
oleh umpan balik, yaitu ingin tahu bagaimana hal yang dikerjakan, apakah umpan
baliknya baik atau buruk.
6. Aktivitas
energik, wirausahawan menunjukkan energi yang jauh lebih tinggi dengan bersifat
aktif dan mempunyai proporsi waktu yang besar.
7. Orientasi
ke masa depan, yaitu melakukan perencanaan dan berfikir ke depan.
8. Keterampilan
dalam pengorganisasian, dengan menunjukkan keterampilan dalam mengorganisasi
kerja dan orang-orang dalam mencapai tujuan.
9. Sikap
terhadap uang, dimana keuntungan finansial adalah nomor dua dibandingkan arti
penting dari prestasi kerja mereka.
Wirausahawan yang akan
memulai bisnis baru dapat menilai tingkat n Ach, dengan begitu akan timbul
rasa percaya diri terhadap kemampuan diri untuk berhasil. Karakteristik
wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi antara lain sebagai
berikut:
1.
Kemampuan inovatif, dengan pencarian
kesempatan untuk perbaikan barang dan jasa yang ada, menciptakan yang baru,
atau mengkombinasikannya.
2.
Toleransi terhadap kemenduaan
(ambiguity), merupakan kemampuan untuk berhubungan dengan hal yang tidak
terstruktur dan tidak bisa diprediksi.
3.
Keinginan untuk berprestasi, dengan
tanda tidak mengenal menyerah dalam mencapai tujuan.
4.
Kemampuan perencanaan realistis, dengan
menentapkan tujuan yang menantang dan bisa diterapkan.
5.
Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan,
dengan memotovasi untuk mengarahkan tenaga dan rekan kerja ke arah tujuan yang
ditetapkan.
6.
Obyektivitas, yaitu mengarahkan
pemikiran dan aktivitas dengan cara pragmatis.
7.
Tanggung jawab pribadi, yaitu menetapkan
tujuan sendiri dan memutuskan bagaimana mencapai tujuan tersebut dengan
kemampuan diri sendiri.
8.
Kemampuan beradaptasi, yaitu
menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
9.
Kemampuan sebagai pengorganisasi dan
administrator, dengan mempunyai kemampuan mengorganisasi dan administrasi dalam
mengidentifikasi dan mengelompokkan orang-orang berbakat untuk mencapai tujuan.
McClelland
mengemukakan tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi.
Kebutuhan tersebut adalah kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), kebutuhan
berafiliasi (n Afill), dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow). Contoh dari
kebutuhan untuk berprestasi adalah keinginan untuk menang dalam suatu kompetisi
dan keberhasilan melalui keterampilan diri. Contoh dari kebutuhan berafiliasi
adalah kebutuhan untuk membentuk hubungan yang hangat dan bersahabat dengan
orang lain, serta keinginan untuk diterima dan disukai. Contoh dari kebutuhan
untuk berkuasa adalah keinginan untuk mempengaruhi orang lain, keinginan untuk
mendominasi, serta keinginan untuk meyakinkan orang lain tentang kebenaran dari
superioritas orang lain.
Terdapat banyak peluang
di dalam mengidentifikasi hal baru dan lebih baik untuk dikerjakan. Hal
tersebut dapat didukung dengan menelusuri sumber gagasan. Sumber-sumber gagasan
dalam identifikasi peluang usaha baru antara lain sebagai berikut:
1.
Kebutuhan akan sumber penemuan,
contohnya yaitu metode irigasi yang dikembangkan di daerah yang kekurangan air
dan memiliki harga yang tinggi untuk membeli air.
2.
Hobi atau kesenangan pribadi, contohnya
yaitu kesenangan membuat kue dan roti dapat melahirkan usaha toko kue dan roti.
3.
Mengamati kecenderungan-kecenderungan,
contohnya yaitu pengamatan terhadap mode pakaian yang akan menciptakan usaha
butik atau perancangan mode pakaian.
4.
Mengamati kekurangan-kekurangan produk
dan jasa yang ada, contohnya yaitu menciptakan kunci motor anti maling melalui
pengamatan terhadap kelemahan kunci motor yang sudah ada sebelumnya.
5.
Mengapa tidak terdapat….? Contohnya
yaitu membuat cairan penghapus tinta akibat tidak ada alat yang dapat digunakan
untuk mengahapus tinta.
6.
Kegunaan lain dari barang-barang biasa,
contohnya yaitu produk bedak yang ditambahkan kandungan alas bedak, sehingga
tidak perlu membeli alas bedak untuk melengkapi make up kecantikan.
7.
Pemanfaat produk dari perusahaan lain,
contohnya yaitu pekerjaan jasa ketik yang dilakukan sebagai sampingan, kemudian
menghasilkan keuntungan yang besar, sehingga wirausahawan tersebut memutuskan
untuk mengembangkan usahanya dengan membuka biro pengetikan.
Terdapat beberapa unsur
pada analisa pulang pokok yaitu:
1.
Biaya tetap adalah pengeluaran yang
diadakan oleh organisasi tanpa melihat jumlah produk yang dihasilkan. Contoh
dari biaya tetap adalah pajak tanah, pemeliharaan bangunan, pengeluaran untuk
bunga pada uang yang dipinjam untuk membiayai pembelian peralatan.
2.
Biaya variabel adalah pengeluaran yang
berfluktuasi dengan jumlah produk yang dihasilkan. Contoh dari biaya variabel
adalah biaya pembungkusan produk, biaya bahan yang dibutuhkan untuk membuat
produk, biaya yang berkaitan dengan pembungkusan produk untuk dikapalkan.
3.
Biaya total adalah jumlah total biaya
tetap dan biaya variabel yang berkaitan dengan produksi.
4.
Pendapatan total adalah semua nilai
rupiah penjualan yang terakumulasi dari penjualan produk. Sesungguhnya
pendapatan total meningkat ketika lebih banyak produk yang terjual.
5.
Keuntungan didefinisikan sebagai jumlah
pendapatan total yang melebihi biaya total dari produksi barang yang dijual.
6.
Kerugian adalah jumlah biaya total
produksi barang yang melebihi pendapatan total yang diperoleh dari penjualan
barang tersebut.
7.
Titik pulang pokok didefinisikan sebagai
situasi di mana pendapatan total organisasi sama dengan biaya totalnya.
organisasi hanya memperoleh pendapatan yang hanya cukup untuk menutupi
biaya-biayanya. Perusahaan tidak mendapatkan keuntungan maupun tidak mengalami
kerugian.
Waralaba
atau Franchising (dari bahasa Perancis untuk kejujuran atau kebebasan) adalah
hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut
versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan
dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak
dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang
dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang
ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan
barang dan jasa.
Jenis-jenis dari
waralaba yaitu waralaba luar negeri dan waralaba dalam negeri. Pemasaran
langsung adalah proses penyampaian pesan maupun produk kepada pelanggan melalui
berbagai medin, seperti media cetak, media komunikasi, media elektronik, media
online, dll. Teknik alternatifnya yaitu:
1) Periklanan terklarifikasi,
2) Periklanan display,
3)
Kiriman pos langsung,
4)
Katalog penjualan,
5)
Pemasaran tanggapan langsung media.
Pembagian dalam
bentuk-bentuk kepemilikan diantaranya yaitu:
1) Kepemilikan perseorangan,
dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang, sehingga laba yang diterima tidak perlu
dibagi-bagi,
2) Kepemilikan kongsi, dimiliki
dan dijalankan oleh 2 orang atau lebih, kepemilikan bersama atas harta, umur
perusahaan terbatas, adanya pembagian laba,
3) Perusahaan perseroan, perusahaan
yang memiliki badan hukum, kewajiban pemilik saham terbatas pada jumlah saham
yang dimilikinya, kepemilikan perusahaan dapat berpindah tangan, eksistensi
relatif stabil.
Sumber Daya Manusia
merupakan individu-individu dalam organisasi kerwirausahaan yang dapat
memberikan kontribusi atau sumbangan yang berharga berupa peroduktivitas dari
posisi yang mereka pegang untuk mencapai tujuan sistem organisasi
kewirausahaan. Tugas penyediaan sumber daya manusia yang semestinya adalah
sangat penting bagi wiraswastawan. Produktivitas pada semua organisasi
kewiraswastaan ditentukan oleh bagaimana sumber daya manusia berinteraksi dan
bergabung untuk menggunakan sumber daya system manajemen. Faktor-faktor seperti
latar belakang, umur, pengalaman yang berhubungan dengan jabatan, dan tingkat
pendidikan formal kesemuanya mempunyai peranan di dalam menentukan tingkat
ketepatan posisi individu-individu pada organisasi kewiraswastaan. Langkah-langkah
penyediaan sumber daya manusia:
1. Perekrutan
karyawan
Penarikan tenaga kerja
adalah langkah pertama di dalam menyediakan sumber daya manusia bagi organisasi
kewiraswastaan setiap kali terdapat posisi yang kosong.
2. Seleksi
calon karyawan
Seleksi tenaga kerja
adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang tersedia untuk
mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga jumlah yang
relatif sedikit calon karyawan dari mana seseorang akhirnya akan disewa.
3. Pelatihan
karyawan
Pelatihan karyawan
adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada karyawannya.
4. Penilaian
hasil kerja
Penilaian tentang hasil
kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah sesuai dengan yang
diharapkan atau belum.
Sumber dari dalam organisasi antara lain
sebagai berikut:
1. Karier
Karir pekerjaan dari
seorang karyawannya yang begitu meningkat, memungkinkan karyawan tersebut akan
mengisi posisi yang kosong.
2. Promosi
jabatan
Promosi dari dalam
biasanya mempunyai keuntungan membangun moral, mendorong karyawan untuk
bekerja lebih keras dengan harapan akan mendapatkan promosi, dan membuat
individu cendrung tinggal dengan organisasi kewiraswastaan tertentu karena
kemungkinan promosi di masa depan.
3. Rotasi
jabatan
Rotasi jabatan bisa
dilakukan apabila itu diperlukan untuk kepentingan perusahaan.
Sumber dari luar organisasi antara lain
sebagai berikut:
1. Para
pesaing
Satu sumber eksternal
sumber daya manusia yang umumnya terbuka adalah organisasi kewiraswastaan
pesaing. Karena terdapat beberapa keuntungan membajak sumber daya manusia dari
pesaing, tipe pembajakan ini telah menjadi praktek yang umum. Diantara
keuntungan-keuntungannya adalah pesaing akan harus membayar pelatihan individu
sampai saat penyewaan, organisasi kewiraswastaan pesaing mungkin akan agak
diperlemah dengan kehilangan individu, dan sekali disewa, individu menjadi
sumber informasi yang berharga mengenai bagaimana cara terbaik bersaing dengan
bekas organisasinya.
2. Badan/agen
penempatan kerja
Suatu agen penempatan
kerja adalah suatu organisasi yang mengkhususkan diri di dalam menyesuaikan
individu dengan organisasi. Agen-agen tersebut membantu orang-orang untuk
menemukan pekerjaan dan organisasi yang memerlukan tenaga kerja.
3. Lembaga
pendidikan
Beberapa wiraswastawan
pergi secara langsung ke perguruan tinggi untuk mewawancarai
mahasiswa-mahasiswa yang mendekati kelulusan. Sekolah bisnis, sekolah teknik,
sekolah seni, dan lain-lain mempunyai sumber daya manusia yang agak berbeda
untuk ditawarkan. Usaha penarikan tenaga kerja hendaknya dipusatkan pada
sekolah-sekolah dengan kemungkinan tertinggi untuk menyediakan sumber daya
manusia semestinya bagi posisi lowong.
4. Media
informasi
Mungkin sumber tenaga
kerja manusia yang potensial yang paling luas adalah pembaca dari
publikasi-publikasi tertentu. Untuk bisa menemukan sumber ini, wiraswastawan
bisa memasang iklan pada media masa. Iklan tersebut hendaknya menguraikan
posisi yang lowong secara mendetail dan mengumumkan bahwa organisasi
kewiraswastaan menerima lamaran dari individu yang memiliki kualifikasi. Tipe
posisi yang hendak diisi menentukan tipe publikasi di mana suatu iklan hendak
dipasang.
Seleksi adalah pemilihan individu untuk
disewa dari semua individu-individu yang telah direkrut. Tahap-Tahap Proses
Seleksi antara lain sebagi berikut:
1. Penyaringan
Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
2. Wawancara
Pendahuluan
3. Tes
Kecerdasan (intelegence)
4. Tes
Bakat (Aptitude)
5. Tes
Kepribadian (Personality)
6. Rujukan
Prestasi (Performance References)
7. Wawancara
Dianostik
8. Pemeriksaan
Kesehatan
9. Penilaian
Pribadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar